TNews, BOLTIM – Beragam cara unik digelar warga Desa Moyongkota bersatu dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah 2024. Di Kecamatan Modayag Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur misalnya, ribuan pemuda di 4 Desa yakni Moyongkota Baru, Moyogngkota, Tangaton, dan Pinonobatuan menggelar pawai obor yang diberi nama ‘Pawai Obor and Ramadhan Ride’. Sabtu (9/3/2024).
Pawai obor ini berhasil menarik lebih dari 1.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua. Mereka bersama-sama merayakan kedatangan bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita.
Kemeriahan pawai obor ini merupakan hasil kerja sama antara pemuda Desa Moyongkota Bersatu, Organisasi Karang Taruna, komunitas pemuda, Sangadi (kepala desa) dari keempat desa, dan juga Camat Modayag Barat.
Koordinator Pawai Obor, Rawi Golonda, mengungkapkan kegembiraannya karena kegiatan ini dapat terlaksana sesuai harapan.
Rawi menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyambut bulan puasa secara simbolis dan mempererat silaturahmi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menyambut bulan puasa secara simbolis dan mempererat silaturahmi antara pemuda/i Desa Moyongkota Bersatu,” kata Rawi.
“Kegiatan ini berhasil melibatkan pemuda/i Desa se-Moyongkota Bersatu, mahasiswa PKL dari POLTEKESKEMENKES Manado, serta masyarakat Moyongkota Bersatu,” tambahnya.
Rawi berharap kegiatan ini dapat memotivasi pemuda/i untuk membuat kegiatan yang lebih meriah dan bernilai positif di masa depan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka pandangan pemerintah desa agar selalu mendukung pemuda/i dalam melaksanakan kegiatan dan menjadi contoh bagi generasi berikutnya.
Riswan Mamonto, salah satu pemuda warga Desa Moyongkota, menyampaikan pendapatnya mengenai kegiatan ini. Menurutnya, hal yang menarik dalam kegiatan ini adalah meskipun terlihat seperti iseng-iseng, namun dapat terlaksana karena adanya banyak dukungan.
“Hal menarik di kegiatan ini, meskipun terlihat seperti iseng-iseng, namun dapat terlaksana ini karena ada empat ketua pemuda, empat ketua karang taruna, beberapa anggota, dan dukungan dari empat Sangadi Moyongkota Bersatu, serta Camat Modayag Barat. Bahkan, mereka hanya menggunakan bambu yang diberikan oleh Kepala Sekolah SMK di Moyongkota,” ungkap Riswan.*
Peliput : Aswin