TNews, KOTAMOBAGU – Perdagangan anak merupakan kejahatan serius yang menjadi perhatian global, termasuk di Kotamobagu. Sekretaris Daerah Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, menyerukan kepada pemerintah kecamatan, desa, dan kelurahan untuk lebih proaktif dalam memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya perdagangan anak serta pentingnya pengawasan orang tua.
Sofyan Mokoginta menekankan pentingnya peran pemerintah setempat dalam menyadarkan masyarakat, khususnya keluarga, mengenai risiko perdagangan anak. Edukasi yang tepat dapat membantu masyarakat memahami tanda-tanda dan bahaya yang terkait, sehingga mereka bisa lebih waspada dan melindungi anak-anak mereka.
“Kami mengimbau camat, sangadi, dan lurah untuk giat memberikan edukasi kepada keluarga agar terhindar dari bahaya Trafficking,” ujar Sofyan Mokoginta.
Kesadaran masyarakat masih rendah, sehingga kasus perdagangan anak sering kali terjadi. Untuk mengatasinya, pemerintah setempat diminta menggunakan berbagai metode sosialisasi yang efektif. Pertemuan rutin dengan warga di balai desa atau kelurahan adalah salah satu cara untuk memberikan informasi mengenai bahaya ini.
Selain itu, media sosial dan media massa lokal diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan informasi. Penggunaan platform digital ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dengan cepat dan efisien.
Orang tua juga diingatkan untuk berperan aktif dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka. Ini termasuk selalu memantau aktivitas anak-anak dan memberikan pemahaman tentang bahaya berbicara dengan orang asing. Orang tua juga disarankan untuk membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak, agar mereka merasa nyaman melaporkan hal-hal yang mencurigakan.
Upaya ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, sekolah, dan lembaga-lembaga terkait. Sekolah dapat memberikan edukasi tambahan mengenai bahaya perdagangan anak, sementara NGO dapat membantu dengan pelatihan dan workshop.
Pemerintah Kotamobagu terus berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai program dan kegiatan. Selain sosialisasi, pemerintah juga menggalakkan program pemberdayaan ekonomi untuk mengurangi faktor-faktor penyebab perdagangan anak, seperti kemiskinan. Dengan meningkatkan akses pendidikan dan keterampilan, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan alternatif penghidupan yang lebih baik.
Kerja sama dengan pihak kepolisian juga diperkuat untuk memastikan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku perdagangan anak, dengan tujuan utama melindungi anak-anak dari ancaman ini.*
Peliput: Fabio