Penempatan Sementara Yonif 868 Dongkrak Ekonomi Warga Kotamobagu

Gambar: Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, menerima audiensi Komandan Yonif TP 868 Bantong Sakti, Letkol Inf. Mamik Prananto Kurniawan, di ruang kerja Wali Kota, Selasa, 2 Desember 2025. (Foto: Diskominfo Kotamobagu).

TNews, KOTAMOBAGU – Audiensi antara Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, Sp.M., dan Komandan Batalyon Yonif TP 868 Bantong Sakti, Letkol Inf. Mamik Prananto Kurniawan, berlangsung hangat di ruang kerja Wali Kota, Selasa, 2 Desember 2025. Pertemuan ini tidak hanya membahas urusan teknis penempatan pasukan, tetapi juga memotret dampak sosial–ekonomi yang mulai terasa di tengah masyarakat.

Dari hasil liputan, Wali Kota Weny menjelaskan bahwa saat ini terdapat 644 personel Yonif 868 yang ditempatkan sementara di Kotamobagu sebelum dipindahkan ke markas permanen di Kabupaten Boltim. Fasilitas penampungan, menurutnya, sudah dalam kondisi siap pakai setelah melalui proses pembersihan dan penataan lokasi.

Namun, hal yang paling mencuri perhatian adalah geliat ekonomi yang ikut tumbuh sejak kedatangan ratusan prajurit tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima Pemkot, aktivitas belanja para personel di pasar-pasar lokal mencapai sekitar Rp30 juta per hari. Kondisi ini membuat para pedagang, terutama pelaku UMKM dan pasar tradisional, merasakan lonjakan pendapatan yang cukup signifikan.

“Para pedagang merasakan langsung manfaatnya. Ada tambahan aktivitas ekonomi yang sangat positif,” ujar Wali Kota.

Selain ekonomi, aspek keamanan juga ikut menjadi perhatian. Keberadaan ratusan personel Yonif 868 disebut memberikan efek kondusif di wilayah setempat. Bahkan, menurut Wali Kota, prajurit di lokasi penempatan turut menjaga ketertiban dan ikut meminimalkan potensi perilaku negatif di kalangan anak muda.

“Mereka sudah berencana menggelar kegiatan pagi seperti jalan sehat dan membangun kedekatan dengan masyarakat,” tambahnya.

Letkol Mamik sendiri mengatakan bahwa kunjungannya ke Pemkot bertujuan menjalin komunikasi awal dengan pemerintah daerah, mengingat satuannya baru menerima tugas di wilayah tersebut. Ia menyebut mayoritas dari 644 prajuritnya berasal dari Sulawesi sehingga adaptasi dengan lingkungan sekitar bukan menjadi kendala berarti.

“Kami datang untuk silaturahmi dan memastikan bahwa keberadaan satuan kami bisa bersinergi dengan pemerintah daerah,” jelasnya.*

Peliput: Kon

Pos terkait

Tinggalkan Balasan