TNews, Kotamobagu – Insiden yang menghebohkan dunia pendidikan di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu (05/02/2025), mendapat perhatian publik.
Kehebohan itu terjadi lantaran salah satu orang tua siswa yang diduga menjadi korban kekerasan guru, mendatangi sekolah anaknya di salah satu SMA Negeri di Kotamobagu sambil melakukan siaran langsung.
Sontak video tersebut menjadi bahan perbincangan warganet hingga menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Bahkan mirisnya lagi, video viral itu dibagikan beberapa kali oleh beberapa akun di berbagai grup Facebook, dan menjadi bahan perundungan oleh warganet.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kotamobagu, Moh. Aljufri Ngandu, memberikan pendapat dan perhatian terhadap proses disiplin oleh guru.
“Kita yang dari dinas kabupaten/kota yang membawahi TK sampai SMP tentu semua pihak itu belajar dari kasus yang ada kemarin bagaimana jika menyelesaikan suatu masalah antara murid dan guru harus lebih hati-hati, jangan sampai merugikan pihak sekolah bahkan merugikan murid itu sendiri,” ucap pria yang juga berlatar belakang sebagai guru itu.
Ia menyayangkan sikap orang tua yang melakukan siaran langsung di tengah mediasi berlangsung.
“Namanya mediasi, seharusnya tertutup karena seperti itulah dampak selanjutnya kita tidak tahu seperti apa, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang kembali, apa lagi di jenjang TK sampai SMP,” jelasnya.
Ngandu berharap, guru-guru yang sedang menjalankan tugas mengajar agar lebih berhati-hati, serta orang tua turut memantau perkembangan anaknya.
“Intinya lebih berhati-hati dalam membina anak-anak, dengan tetap berprinsip bahwa anak-anak yang ada di lingkungan sekolah dianggap anak kita sendiri. Bagi orang tua siswa lebih komunikatif terkait dengan perkembangan anak-anak setiap hari jadi komunikasi dengan wali kelas dan orang tua itu sangat penting,” urainya.
Fabio