TNews, PINOLOSIAN – Masyarakat Desa Adow, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, mengikuti pelatihan pengembangan agroforestri yang digagas oleh Wildlife Conservation Society (WCS) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Pelatihan ini bertujuan mendorong warga menjadi pelindung utama kawasan koridor satwa yang dilindungi sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari praktik agroforestri berkelanjutan.
Sangadi Desa Adow, Amirudin T. Podomi, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga koridor satwa. “Kami berharap warga dapat melindungi kawasan ini, karena selain menjaga kelestarian alam, kegiatan ini juga memberi peluang ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan dihadiri perwakilan Camat Pinolosian Tengah, Supriyadi Nurhamidin, yang menilai kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga konservasi sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah koridor satwa.

Materi pelatihan disampaikan oleh Dani Rogi sebagai narasumber utama WCS, didampingi Ramli Azwar dari Community Development WCS, serta trainer Zainudin dan Parman. Para peserta mendapatkan pembekalan teori dan praktik langsung mengenai sistem agroforestri yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Di tengah kegiatan, muncul keluhan dari beberapa warga yang belum menerima undangan pelatihan. Sangadi Amirudin menanggapi bahwa pelatihan kali ini difokuskan bagi warga yang belum pernah ikut kegiatan serupa. Ia memastikan bahwa warga yang belum terlibat akan diikutsertakan pada sesi pelatihan berikutnya.

Pelatihan berjalan lancar dan diikuti dengan antusiasme tinggi. Pemerintah desa bersama WCS dan BKSDA menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kapasitas masyarakat dalam menjaga kelestarian koridor satwa di Bolaang Mongondow Selatan.*
Peliput: Rifal Mamonto









