Ada Ibu yang Menangis saat Aktrida Datunsolang Menyampaikan Kampanye

Gambar: Foto Calon Wakil Bupati Aktrida Datunsolang Saat Sedang Melakukan Kampanye Di Desa Pontak Kecamatan Kaidipang Kab. Bolmut. (27/10/2024).

TNews, BOLMUT – Kampanye Pasangan ANDALAN Di zona satu tepatnya di Desa Pontak Kecamatan Kaidipang meninggalkan kisah sedih dan haru, Minggu (27/10/2024).

Kisah haru dengan ekspresi menangis terlihat dari salah seorang Ibu saat calon Wakil Bupati Aktrida Datunsolang sedang menyampaikan materi kampanye.

Isak tangis tak bisa ditahan dari seorang Ibu yang begitu serius mendengarkan penyampaian kampanye oleh calon Wakil Bupati.

Kesedihan bercampur haru oleh seorang Ibu ini kemungkinan karena Isi kampanye Aktrida Datunsolang menguraikan tentang kisah problematika perempuan yang sudah mengakar.

Ibu bisa melakukan segalanya,ibu adalah sosok sempurna, ibu adalah wonder women, surga di telapak kaki ibu.Sekilas kalimat-kalimat ini disampaikan oleh Ibu Aktrida untuk mendeskripsikan sosok seorang ibu.

Dalam materi Kampanyenya Aktrida Datunsolang menciptakan sebuah ruang tuntutan tentang potret seorang ibu.

Fenomena itu disebutkannya Secara mendalam bagaimana perempuan dikonstruksi agar mampu melakukan segala hal di ranah domestik yang secara tidak langsung membebankan kewajiban keluarga kepada perempuan.

bahkan Ibu Indah (“sapaan akrabnya”) mengungkap bagaimana negara pada rezim orde baru berperan penting dalam upaya konstruksi tersebut. “Rezim Orde Baru secara sistematis melakukan domestikasi terhadap perempuan melalui organisasi terkecil yaitu keluarga.

Ibu dikonstruksikan sebagai panutan keluarga yang bermoral superior.” Lalu, apakah ideologi gender tentang isu domestikasi terhadap perempuan masih relevan saat ini?”Beber Ibu Indah..

Tanggung jawab yang dibebankan hanya pada ibu menerima beragam komentar-komentar negatif dan beragam faktor yang timbul oleh praktik domestifikasi perempuan.

Sehingga Pertanyaan yang muncul kemudian menurut Ibu Aktrida adalah bagaimana mengungkapkan bahwa menjadi ibu adalah kebahagiaan sekaligus kesedihan tanpa ada prasangka.

Ibu Aktrida mengungkapkan akan berupaya membuka ruang untuk kisah-kisah ibu yang tidak selamanya indah. Kelelahan, sedih, merasa bersalah, cemas, khawatir, takut, merasa sendirian, menerima komentar negatif, dan emosi negatif lainnya yang cenderung diabaikan.

Pengalaman-pengalaman seperti ini menurut Ibu Aktrida adalah pangkal permasalahan sehingga ibu mengalami depresi atau mengungkap kisah-kisah yang lahir dari konstruksi sosial atas posisi dan peran ibu.
isu seperti ini memang penting untuk diangkat mengingat masyarakat umum masih menganggap ibu yang mengalami depresi .

Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah sebenarnya memiliki tindakan untuk mengantisipasi hal tersebut melalui pendekatan-pendekatan persuasif gratis kepada ibu yang membutuhkan. Namun diakuinya sosialisasi terhadap layanan ini masih minim.

Diakhir Kampanyenya Aktrida Datunsolang berpesan Jika terpilih nanti “mudah-mudahan akan menjadi jawaban bahagia dan sedihnya seorang ibu terhadap pemarginalan atas kesetaraan gender selama ini.

Akhirnya, terima kasih kepada para ibu yang hadir dalam kampanye ini yang sadar penuh untuk berbagi kisah yang selama ini bersembunyi di balik potret “ibu yang baik” di masyarakat.*

Peliput: Fadli Potabuga

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *