Pjs Bupati Boltim Hadiri Sosialisasi Hasil Penelitian Kesehatan Masyarakat

Gambar: Pjs Bupati Boltim Hadiri Sosialisasi Hasil Penelitian Kesehatan Masyarakat, (25/10/2024).

TNews, BOLTIM – Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Lukman Lapadengan, S.E., M.Si, menghadiri sosialisasi hasil penelitian kesehatan masyarakat Kotabunan, Bulawan dan Tutuyan, di lantai tiga kantor Bupati Boltim, Jumat (25/10/24).

Sosialisasi yang diselenggarakan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (FKM Unsrat) itu, di hadiri Sekda Boltim, Ir. Sonny J. Warokka, P.hD, kepala dinas terkait, sejumlah anggota DPRD Boltim wilayah lingkar tambang, camat, tim dokter dan perawat puskesmas serta puskesmas pembantu, sangadi, serta wakil masyarakat desa lingkar tambang.

Agenda ini pun atas hasil pengambilan sampel yang dilakukan pada Agustus 2023 lalu.

Penelitian ilmiah independen ini dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi bersama PT Asih Eka Abadi (AEA) dan diinisiasi oleh PT Arafura Surya Alam (ASA) untuk melihat kondisi kesehatan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan logam berat, sebelum ASA memulai kegiatan penambangan.

“Penelitian ilmiah dan independen yang memotret kesehatan masyarakat di tahap ini bagus karena bisa dipakai sebagai baseline yang menggambarkan rona awal, sehingga pemerintah dan masyarakat tahu kondisi kesehatan masyarakat sebelum perusahaan tambang ASA melakukan penambangan,” ujar Warokka dalam sambutannya.

Penelitian ini, yang dilaksanakan dengan izin dari Pemkab Boltim, menggunakan kuesioner dan pengambilan sampel melalui darah, rambut, dan urine kepada 200 orang responden di lima desa, yaitu Kotabunan Induk, Bulawan Induk, Kotabunan Barat, Kotabunan Selatan, dan Desa Tutuyan Tiga yang berfungsi sebagai kontrol.

Responden tersebut mewakili berbagai jenis pekerjaan, yaitu penambang tradisional, petani, nelayan, pegawai pemerintah, pegawai formal, pegawai informal, ibu rumah tangga, siswa, dan yang tidak bekerja. Kadar beberapa logam berat yang diukur dalam penelitian ini meliputi kadmium, selenium, arsenik, dan timbal.

Pjs. Bupati Boltim Lukman Lapadengan mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar logam berat masih dalam kisaran yang tidak signifikan membahayakan kesehatan. Namun demikian, pada sejumlah responden ditemukan kadar logam berat yang tinggi, yang kemungkinan terkait dengan paparan dari penambangan tradisional, gaya hidup (seperti merokok), serta pola konsumsi makanan.

“Penelitian ini diapresiasi karena memberi masukan berharga yang akan ditindaklanjuti oleh pemerintah, masyarakat, dan perusahaan untuk membahas langkah selanjutnya,” pungkasnya.*

Peliput: Aswin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *