TNews, KOTAMOBAGU – Kota Kotamobagu saat ini dalam krisis gas LPG 3 kilogram. Terungkap ada oknum-oknum pangkalan gas elpiji yang diduga sengaja menyelundupkan tabung-tabung gas yang diperuntukkan bagi masyarakat setempat ke luar daerah.
Hal ini disampaikan langsung oleh Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Pemkot Kotamobagu, Adnan Masinae, yang menyayangkan adanya penjualan gas LPG ke daerah lain yang dapat merugikan warga Kotamobagu yang membutuhkan.
“Pada rapat terakhir, saya sampaikan bahwa di Kotamobagu sebenarnya ketersediaan gas elpiji cukup, namun ada pihak-pihak dari luar yang memanfaatkan celah untuk membeli gas di sini dan membawanya keluar daerah. Ini yang harusnya tidak terjadi!” ujar Adnan dengan nada tegas.
Tak hanya itu, Adnan juga mengingatkan bahwa oknum-oknum yang terlibat dalam penimbunan elpiji akan ditindak tegas. “Jika masyarakat melihat adanya penyimpangan atau penimbunan gas elpiji, segera laporkan! Meskipun kami dianggap terlambat, tetap ada langkah-langkah yang akan diambil, seperti inspeksi mendadak (sidak). Kami sudah punya Satgas untuk mengawasi ini, dan jika ada pangkalan yang ketahuan melakukan penimbunan, sanksinya bisa sampai izin mereka dicabut!” tambahnya. Kabar ini semakin mencuri perhatian, mengingat Pemerintah Kota Kotamobagu sedang mempersiapkan langkah besar untuk memastikan kebutuhan gas elpiji tetap terjaga, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Adnan Masinae mengungkapkan bahwa Pemkot Kotamobagu tidak tinggal diam dan sudah mengajukan penambahan kuota gas elpiji 3 kg untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. “Dari 6.000 tabung, kita akan menambah menjadi 10.000 tabung! Kami sedang menunggu realisasinya setelah rapat kemarin di Manado,” ungkapnya dengan optimisme tinggi.
Pemerintah Kotamobagu menegaskan bahwa mereka akan terus mengawasi dan memberikan sanksi keras kepada pangkalan-pangkalan yang nakal. Bahkan, Pemkot tidak segan-segan untuk menutup pangkalan yang terbukti menimbun elpiji demi keuntungan pribadi.*