TNews, KOTAMOBAGU – Penjabat (Pj) Wali Kota Kotamobagu, Abdullah Mokoginta, memimpin rapat strategis terkait penanganan inflasi di Kota Kotamobagu, yang digelar di ruang kerja Wali Kota pada Senin (4/11/2024). Rapat ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah konkret guna menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama menjelang hari besar keagamaan, serta menindaklanjuti arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
Dalam kesempatan tersebut, Abdullah Mokoginta menegaskan pentingnya upaya preventif dalam mengendalikan inflasi di wilayahnya. Ia mengungkapkan bahwa pengendalian harga bahan pokok menjadi fokus utama, terutama untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Untuk menekan laju inflasi, kami akan melaksanakan berbagai langkah pengendalian, salah satunya adalah Gerakan Pasar Murah. Selain itu, kami juga akan memantau kebutuhan bahan pokok seperti Bawang, Rica, dan Tomat (Barito) di pasar lokal. Apabila diperlukan, kami tidak menutup kemungkinan untuk mendatangkan pasokan dari luar daerah,” ujar Abdullah.
Meskipun situasi inflasi di Kotamobagu saat ini terpantau masih terkendali, dengan adanya penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, Abdullah tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan.
“Saya harap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kotamobagu terus memantau pergerakan harga di pasar dan merumuskan langkah-langkah preventif agar kestabilan harga ini tetap terjaga,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotamobagu, Syamsuddin, mengungkapkan data terbaru mengenai kondisi inflasi di Kotamobagu. Ia menjelaskan bahwa Kota Kotamobagu saat ini menjadi salah satu daerah dengan pengendalian inflasi terbaik di Indonesia.
“Inflasi di Kotamobagu menunjukkan penurunan yang signifikan. Dalam periode month-to-month, inflasi hanya tercatat sebesar 0,03%, sementara dalam perhitungan year-on-year, inflasi berada di angka 3,18%, menurun dari sebelumnya 4,06%. Angka ini menjadikan Kotamobagu salah satu kota dengan pengendalian inflasi terbaik di Indonesia,” jelas Syamsuddin.
Rapat ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, Kepala BPS Kotamobagu, para Asisten Setda, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam pertemuan ini, mereka bersama-sama merumuskan langkah-langkah antisipatif untuk memastikan kestabilan harga kebutuhan pokok dapat terus terjaga, khususnya menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan yang seringkali diikuti dengan lonjakan permintaan pasar.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Kotamobagu berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan meminimalkan dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat, terutama menjelang momen-momen penting yang dapat memengaruhi pola konsumsi.*