TNews, KOTAMOBAGU – Menanggapi kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg yang terjadi di wilayah Kotamobagu, Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Pemerintah Kotamobagu, Adnan Masinae, memberikan penjelasan mengenai fenomena ini. Ia menegaskan bahwa kelangkaan tersebut tidak disebabkan oleh kurangnya pasokan, melainkan akibat tindakan oknum pangkalan yang tidak bertanggung jawab serta penggunaan LPG oleh pihak yang tidak sesuai dengan sasaran.
“Sebenarnya, stok Gas LPG di Kotamobagu mencukupi, tetapi ada oknum pangkalan nakal yang menyebabkan stok yang ada menjadi kosong,” jelas Adnan dalam konferensi pers, Jumat (27/9).
Adnan menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah berupaya melacak oknum-oknum yang terlibat dan meminta kerja sama masyarakat untuk melaporkan pangkalan yang diduga melakukan pelanggaran. “Kami berharap masyarakat mau memberikan informasi. Jika ada pangkalan yang nakal, segera laporkan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan LPG 3 Kg, yang diperuntukkan khusus bagi kalangan miskin. “Tabung 3 Kg ini ada sasarannya, jangan sampai digunakan oleh orang-orang yang tidak berhak. Jika ada 3.000 orang miskin di Kotamobagu, yang disiapkan adalah 5.000 tabung. Seharusnya itu cukup. Penyebab kelangkaan ini adalah dua hal utama: oknum pengedar yang tidak bertanggung jawab dan penggunaan yang tidak tepat sasaran,” imbuhnya.
Adnan juga meminta agar pangkalan LPG di Kotamobagu memprioritaskan penduduk setempat dalam distribusi tabung 3 Kg. Ia mengimbau masyarakat kelas menengah ke atas untuk beralih ke tabung LPG yang lebih besar.
Lebih lanjut, Adnan memperingatkan bahwa pangkalan yang terbukti melanggar akan dikenai sanksi tegas, termasuk pencabutan izin usaha. “Jika ada laporan dan setelah diberikan peringatan mereka masih melanggar, izin mereka akan dicabut. Tindakan ini penting agar tidak meresahkan masyarakat dan mengganggu roda ekonomi di Kotamobagu,” tegasnya.*