TNews, KOTAMOBAGU — Pembentukan struktur pengurus Koperasi Merah Putih (KMP) di Kota Kotamobagu belakangan ini diterpa isu tak sedap. Kabar berhembus bahwa jajaran pengurus KMP hanya diisi oleh orang-orang dekat Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, bahkan disebut-sebut sarat unsur nepotisme.
Menanggapi isu tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kotamobagu, Teddy Makalalag, buka suara. Ia menegaskan, proses perekrutan pengurus KMP dilakukan secara terbuka melalui musyawarah yang melibatkan masyarakat di desa dan kelurahan masing-masing.
“Isu itu tidak benar. Perekrutan pengurus KMP dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, dan dipilih langsung oleh masyarakat melalui forum musyawarah,” ujar Teddy saat ditemui, Selasa (8/7/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tak ada intervensi dari pihak mana pun dalam proses pemilihan pengurus. Semua keputusan diambil secara demokratis oleh warga setempat.
“Tidak ada penunjukan sepihak. Semua berdasarkan hasil musyawarah. Kalau ada yang menyebut ini diisi tim sukses atau orang dekat, itu murni hoaks,” tegasnya.
Senada dengan itu, Camat Kotamobagu Barat, Sofian Abdul, juga menepis isu adanya praktik nepotisme. Ia memastikan pengawasan terhadap proses pembentukan koperasi dilakukan dengan ketat oleh pemerintah kecamatan.
“Proses seleksi sangat ketat. Bahkan yang memiliki hubungan keluarga dengan pejabat atau tokoh tertentu pun tidak bisa langsung masuk dalam kepengurusan. Jadi, tidak benar kalau disebut ada unsur nepotisme,” jelas Sofian.
Teddy juga mengajak masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu yang belum jelas kebenarannya. Ia berharap KMP benar-benar bisa menjadi alat pemberdayaan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.
“Kami terus melakukan pendampingan dan pembinaan agar koperasi ini berjalan dengan baik dan memberi dampak nyata bagi perekonomian warga,” tutupnya.